Skip to content
  • Bisnis
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Teknologi
Copyright jalaninformasi.com 2025
Theme by ThemeinProgress
Proudly powered by WordPress
  • Bisnis
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Teknologi
jalaninformasi.comBerbagai Informasi Update
  • You are here :
  • Home
  • Kesehatan
  • ‘Setengah Hati’ Jokowi Tangani Kasus Obesitas
‘Setengah Hati’ Jokowi Tangani Kasus Obesitas
Kesehatan

‘Setengah Hati’ Jokowi Tangani Kasus Obesitas

admin Oktober 1, 2023 Article

Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo () sudah berjalan selama sembilan tahun. Namun, pada satu tahun terakhir masa jabatannya, pemerintah masih punya pekerjaan rumah (PR) di area tempat berbagai permasalahan, salah satunya penanganan .

Pada Juli lalu, Kementerian Kesehatan melaporkan kasus obesitas pada dalam Indonesia meningkat signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018.

Bappenas juga mengungkapkan kesulitan obesitas masuk ke dalam 10 indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2024 yang mana digunakan berisiko tiada tercapai.

Hal ini tentu jadi catatan tersendiri permasalahan keseriusan serta upaya pemerintah dalam mengentaskan hambatan obesitas.

Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) sekaligus Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Narila Mutia Nasir menilai, sebenarnya pemerintah bukannya tak melakukan upaya apa pun untuk menangani obesitas. Hanya saja, upaya pemerintah saat ini masih belum dapat dikatakan optimal kemudian maksimal.

Narila menyebutkan ada beberapa total program pemerintah dalam pencegahan obesitas seperti Gerakan Nusantara Tanpa Obesitas (Gentas), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Peraturan Menteri tentang kandungan gula garam lemak pada item pangan olahan dan juga juga siap saji, juga Isi Piringku.

“Masalahnya adalah bagaimana implementasi di area area lapangan. Konsepnya, sih, sudah bagus. Tapi memang terutama berkaitan dengan aturan harus dilihat bagaimana dipatuhinya,” kata Narila Mutia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/10).

Oleh dikarenakan itu, kata dia, pemerintah harus melakukan evaluasi demi menekan laju pertambahan hitungan obesitas. Hal ini mengacu pada peningkatan nomor kasus obesitas pada 10 tahun terakhir.

Bicara persoalan pencegahan juga penanganan obesitas, Indonesia sepertinya perlu belajar dari negara-negara lain di dalam area dunia. Mengacu data UNICEF, sudah ada 40 negara yang tersebut digunakan menerapkan cukai untuk minuman berpemanis.

Lima pada dalam antaranya adalah Amerika Serikat, Thailand, Afrika Selatan, Meksiko, lalu Inggris yang tersebut sudah menetapkan cukai untuk minuman berpemanis. Sementara jika dibandingkan negara-negara tersebut, Indonesia baru akan memberlakukannya pada 2024 mendatang.

Plastic bottles of assorted carbonated soft drinks in variety of colorsIlustrasi. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu untuk menangani obesitas. (Istockphoto/monticelllo)

Di negara seperti Australia, Prancis, Norwegia, Chile, kemudian Jepang juga sudah miliki aturan ketat perihal pembatasan transaksi jual beli junk food demi melindungi anak-anak dari risiko obesitas. Jepang bahkan menerapkan sesi edukasi makan sehat sejak dini di dalam tempat tiap sekolah yang mana yang disebut Shokuiku.

Langkah-langkah itu pun diamini Narila. Menurut dia, Indonesia juga perlu melakukan langkah-langkah itu sebagai upaya lebih besar lanjut masif dalam menangani persoalan obesitas yang dimaksud kian memprihatinkan, terutama yang digunakan hal itu terkait dengan aturan pembatasan makanan juga minuman manis, baik kemasan maupun siap saji yang tersebut hal tersebut dijual di tempat area kedai.

Apalagi, ia menyoroti tren konsumsi makanan dan juga juga minuman manis yang digunakan itu meningkat seiring menjamurnya gerai food and beverages, seperti es boba.

“Jadi kita harus memikirkan bagaimana aturan itu harus juga berjalan strict, ya. Pengawasannya, monitoring itu yang mana paling penting sebenarnya. Jangankan makanan kemasan, yang digunakan enggak kemasan juga bagaimana pengawasannya, masih jauh. Jadi PR-nya banyak, sih, mau bicara mengatasi obesitas itu sendiri,” papar Narila.

Pemerintah sendiri telah terjadi terjadi berupaya untuk menekan nomor kasus obesitas menjadi 3 persen pada 2030 mendatang berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Karena itu, edukasi dalam tingkat penduduk harus diimplementasikan secara masif,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dalam sebuah kesempatan, Juli lalu.

Salah satu yang yang saat ini tengah digodok pemerintah dalam menekan nomor obesitas adalah ketentuan pajak makanan lalu minuman yang mana mengandung material olahan gula, garam, lemak melebihi ambang batas.

“Itu adalah satu bidang usaha pemerintah yang mana digunakan digunakan untuk menekan bilangan obesitas guna mencapai bilangan bulat SDGs 3 persen di tempat dalam tahun 2030,” tambah Dante.

Dante juga menyoroti pengawasan terhadap jajanan anak di dalam area sekolah yang berdampak pada peningkatan obesitas anak. Ia mengakui bahwa sektor yang disebut masih belum mendapat perhatian kritis dari pemerintah dalam hal registrasi item bidang usaha kecil kemudian menengah.

“Ini memang sektor yang digunakan mana kadang tak tersentuh oleh pemerintah,” ujar Dante.

Selain itu, Kemenkes juga saat ini tengah menyiapkan sarana prasarana untuk deteksi dini pengukuran tinggi kemudian berat badan, pengecekan gula darah, lalu tekanan darah hingga skrining kanker secara gratis dalam Puskesmas.

Hal-hal yang tersebut sanggup dijalani pemerintahan Jokowi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA


HALAMAN:
1 2

You may also like

Resik-V Hadirkan Gerakan #HealthVRelationship untuk Perempuan

Waspada Angin Duduk, Ini Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

Gula Darah Sewaktu: Normalnya Berapa?

Gula Darah Normal Pria dan Wanita: Berapa?

Minuman Kesehatan untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh

Asuransi Kesehatan Rawat Inap: Perlindungan Tanpa Biaya Perawatan di Awal

Tags: jokowi, kasus obesitas, kesehatan, obesitas, penanganan obesitas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Halo AI – Solusi AI Sales UMKM dan Chatbot Customer Service No 1 untuk Bisnis Anda
  • Wallboard PVC: Solusi Modern untuk Interior Rumah Bersama Klik Material
  • Resik-V Hadirkan Gerakan #HealthVRelationship untuk Perempuan
  • Dari Katun Jepang sampai Silk, Mana Bahan Mukena Premium Paling Nyaman?
  • Gorden Jendela Berkualitas dari Palace Decor: Lengkapi Hunian Anda dengan Sentuhan Elegan

Laman

  • About Us
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Pos-pos Terbaru

  • Halo AI – Solusi AI Sales UMKM dan Chatbot Customer Service No 1 untuk Bisnis Anda
  • Wallboard PVC: Solusi Modern untuk Interior Rumah Bersama Klik Material
  • Resik-V Hadirkan Gerakan #HealthVRelationship untuk Perempuan
  • Dari Katun Jepang sampai Silk, Mana Bahan Mukena Premium Paling Nyaman?
  • Gorden Jendela Berkualitas dari Palace Decor: Lengkapi Hunian Anda dengan Sentuhan Elegan

Archives

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Februari 2025
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023

Categories

  • asuransi
  • Bisnis
  • Kartu Kredit
  • Kesehatan
  • Liburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Uncategorized

Laman

  • About Us
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright jalaninformasi.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress