
Puncak Hujan Meteor Orionid Segera Tiba pada RI, Simak Jadwal Lengkapnya
admin September 8, 2023 Articletinggal menghitung hari untuk mencapai puncaknya yang digunakan mana juga dapat dinikmati dalam dalam . Berikut rincian jadwalnya.
Puncak itu terjadi saat Bumi ‘menerobos’ bagian debu juga puing-puing yang mana dimaksud ditinggalkan komet Halley pada dalam tata surya bagian dalam.
American Meteor Society mengungkap hujan meteor Orionid sebenarnya bergerak mulai 26 September hingga 22 November. Namun, waktu terbaik untuk menyaksikannya semata-mata pada satu malam.
Untuk waktu AS, dikutip dari LiveScience, puncak itu terjadi Sabtu (21/10) pukul 01.00 EDT. Pada momen puncak ini, diperkirakan ada sekitar 23 ‘bintang jatuh’ per jam dengan kecepatan 66 kilometer per detik atau sekitar 238 ribu km/jam.
Sementara, puncak hujan meteor di Indonesia sehari lebih besar lanjut lambat.
Observatorium Bosscha, melalui akun instagramnya, mengungkap puncak hujan meteor Orionid terjadi pada 22 Oktober pukul 22.14 WIB sampai dengan fajar.
Hujan meteor ini dapat dilihat di arah rasi Orion.
Lokasi pengamatan
NASA menggambarkan Orionid merupakan “salah satu hujan meteor terindah tahun ini.”
Hujan meteor ini dapat muncul pada mana belaka di tempat tempat langit. Namun, tampaknya merekan berasal dari dekat Betelgeuse, bintang raksasa merah terkenal pada rasi bintang Orion.
Bintang jatuh sendiri terjadi ketika meteor bergesekan dengan partikel udara dan menciptakan panas yang dimaksud menguapkan meteor hingga menghasilkan garis cahaya terang pada tempat langit.
Saat puncak hujan meteor ini terjadi, Bulan mendekati fase kuartal pertama. Langit paling gelap akan terjadi setelah tengah malam setelah Bulan terbenam.
Hal itu dinilai ideal sebab Orionid paling baik terlihat pada jam-jam setelah tengah malam, menurut NASA. Lokasi pengamatan yang digunakan yang disebut lebih tinggi tinggi baik adalah di tempat area tempat yang punya langit gelap yang minim polusi cahaya.
Orionid adalah salah satu dari dua hujan meteor tahunan yang dimaksud mana disebabkan oleh komet Halley, yang mana terakhir terlihat di area tempat tata surya bagian dalam pada tahun 1986.
Hujan meteor lainnya adalah hujan meteor Eta Aquarid, yang mana puncaknya setiap tahun pada awal Mei.
Selain Neptunus, Komet Halley mengorbit Matahari kira-kira setiap 76 tahun sekali, menjadikannya satu-satunya komet dengan mata telanjang yang mana mana secara teoritis dapat dilihat dua kali dalam satu masa hidup manusia.
Selanjutnya, komet itu akan mengelilingi Matahari serta melintas dekat dengan Bumi pada tahun 2061.
You may also like
Pos-pos Terbaru
- Halo AI – Solusi AI Sales UMKM dan Chatbot Customer Service No 1 untuk Bisnis Anda
- Wallboard PVC: Solusi Modern untuk Interior Rumah Bersama Klik Material
- Resik-V Hadirkan Gerakan #HealthVRelationship untuk Perempuan
- Dari Katun Jepang sampai Silk, Mana Bahan Mukena Premium Paling Nyaman?
- Gorden Jendela Berkualitas dari Palace Decor: Lengkapi Hunian Anda dengan Sentuhan Elegan
Tinggalkan Balasan