
Pecinta Game Berencana Buat Museum Video Game Terbesar dalam Dunia
admin September 27, 2023 ArticlePara pecinta game di dalam tempat Perancis berencana membuka museum video game terbesar pada dunia di tempat dalam dekat Paris.
Museum tersebut, yang dimaksud disebut “Projet Odyssee” dalam bahasa Prancis, direncanakan berada di tempat area lokasi lahan hijau yang mana luas dalam pinggiran timur Paris, Bussy-Saint-Georges, bukan berjauhan dari Disneyland Paris.
Proyek Odyssey dinamai seperti konsol pertama yang mana digunakan dirancang oleh Magnavox pada tahun 1972 akan menampung salah satu koleksi game terbesar yang digunakan dimaksud pernah dirakit.
Kompleks tersebut, yang juga akan mencakup “desa Jepang” yang digunakan dimaksud didedikasikan untuk budaya kemudian masakan populer negara tersebut, merupakan gagasan kolektor Ludovic Charles, juga YouTuber Benoit Theveny, yang dimaksud tambahan dikenal oleh jutaan pengikutnya sebagai Tev.
Charles, telah terjadi dilaksanakan mengumpulkan 2.200 konsol selama dua dekade terakhir, dengan setiap versi Nintendo, Sega, Sony, Microsoft, serta sistem permainan lainnya.
“Saya tidaklah ada ingin barang-barang itu semata-mata terpakai sia-sia pada rak-rak,” katanya kepada AFP.
“Saya suka mengumpulkan semuanya,” tambahnya,
“Tetapi tujuannya selalu untuk menyebabkan sebuah museum dengan gambaran menyeluruh tentang evolusi video game.”
Pasangan ini telah lama diimplementasikan mengeluarkan uang tambahan dari satu jt euro untuk memulai proyek tersebut.
Mereka bertemu tahun lalu ketika Charles mengedarkan koleksinya secara online dengan nilai tukar sekitar 1 jt euro.
Theveny, yang dimaksud tinggal dalam Tokyo juga telah dilakukan lama memproduksi video populer tentang Jepang kemudian budaya geek pada sana, mengatakan idenya adalah untuk menyebabkan survei menyeluruh tentang sejarah juga juga evolusi video game.
“Filosofinya adalah tidaklah mengabaikan siapa pun… dari anak-anak berusia tiga tahun yang digunakan bermain Minecraft hingga orang tua berusia 50 atau 60 tahun yang dimaksud berada di dalam tempat sana pada awalnya kemudian mulai bermain Pong pertama,” permainan komputer awal yang tersebut mirip tenis.
“Video game pantas untuk “memiliki museumnya sendiri lalu diakui sebagai bagian dari budaya kita, lalu juga saya pikir semakin banyak orang akan setuju dengan saya mengenai hal itu,” kata dia.
Upaya sebelumnya untuk memanfaatkan budaya video game mempunyai sejarah yang tersebut digunakan buruk pada area Prancis. Museum Pixel di tempat tempat pinggiran Strasbourg dekat perbatasan Jerman ditutup pada tahun 2020 setelah tiga tahun kemudian museum video game di area area La Defense, distrik keuangan Paris, belaka sekadar bertahan 10 hari.
“Kami sudah pernah belajar dari upaya ini,” tegas Theveny seraya mengatakan bahwa merek mendapat dukungan penuh dari walikota setempat yang mana sudah mengerjakan proyek e-sports yang tersebut mana juga akan diakomodasi dalam kompleks tersebut.
Mereka berharap pembangunannya akan dimulai pada tahun 2025 lalu pembukaan museum kemudian desa hiburan pada tahun berikutnya.
You may also like
Pos-pos Terbaru
- Halo AI – Solusi AI Sales UMKM dan Chatbot Customer Service No 1 untuk Bisnis Anda
- Wallboard PVC: Solusi Modern untuk Interior Rumah Bersama Klik Material
- Resik-V Hadirkan Gerakan #HealthVRelationship untuk Perempuan
- Dari Katun Jepang sampai Silk, Mana Bahan Mukena Premium Paling Nyaman?
- Gorden Jendela Berkualitas dari Palace Decor: Lengkapi Hunian Anda dengan Sentuhan Elegan
Tinggalkan Balasan