
KESDM targetkan program pembagian “rice cooker” dimulai November 2023
admin Juli 30, 2023 ArticleJakarta – Kementerian Energi dan juga juga Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan program pembagian alat memasak berbasis listrik (AML) dalam hal ini rice cooker atau penanak nasi gratis dimulai pada November 2023.
Adapun pembagian penanak gratis yang tersebut diatur lewat Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.
"Insya Allah (November 2023), ya pokoknya didorong supaya cepat," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif pada tempat Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Arifin mengatakan bahwa program hal yang disebut untuk mengurangi impor elpiji.
"Kami kan mau elektrifikasi, apa mau bakar elpiji terus? Sudah betul itu, masa mau bakar elpiji terus, impor terus," ujar dia.
Oleh oleh sebab itu itu, ia meyakinkan program pembagian rice cooker hal hal tersebut tetap berjalan, mirip hal dengan program konversi motor listrik.
"Iya jalan, motor listrik juga kami jalankan. Kita sekarang punya sumber energi baru kan banyak, ya kan? Tidak terpakai, sementara kita impor, tak ada pas," kata Arifin.
Diketahui, Kementerian ESDM telah dilakukan lama menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.
Sebagai turunannya, juga sudah pernah diterbitkan petunjuk teknis penyediaan AML melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 548.K/TL.04/DJL.3/2023.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu menyampaikan program pemberian AML dalam 2023 merupakan insentif kepada rumah tangga yang mana hal itu memenuhi kriteria tertentu.
"Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang dimaksud terjangkau, andal, juga berkelanjutan. Selain itu, program ini bertujuan mengurangi impor elpiji yang dimaksud digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik per kapita serta menggalang teknologi memasak yang dimaksud digunakan lebih besar besar bersih," katanya.
Ia menyampaikan program penyediaan AML yang tersebut direncanakan sebanyak 500.000 unit pada 2023 dalam seluruh Indonesia itu berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 gigawatt hour (GWh) setara dengan kapasitas pembangkitan 20 megawatt (MW). Program itu juga berpotensi menghemat elpiji sekitar 29 jt kilogram atau setara 9,7 jt tabung 3 kilogram (kg).
"Program ini akan bermanfaat kepada pelanggan yang dimaksud dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang digunakan dimaksud sebelumnya menggunakan elpiji. Untuk pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor elpiji 3 kg yang dimaksud dimaksud digunakan untuk memasak. Bagi PLN, program ini dapat meningkatkan perdagangan listrik," kata Jisman.
You may also like
Pos-pos Terbaru
- Halo AI – Solusi AI Sales UMKM dan Chatbot Customer Service No 1 untuk Bisnis Anda
- Wallboard PVC: Solusi Modern untuk Interior Rumah Bersama Klik Material
- Resik-V Hadirkan Gerakan #HealthVRelationship untuk Perempuan
- Dari Katun Jepang sampai Silk, Mana Bahan Mukena Premium Paling Nyaman?
- Gorden Jendela Berkualitas dari Palace Decor: Lengkapi Hunian Anda dengan Sentuhan Elegan
Tinggalkan Balasan